Meminimalisir ‘Post Power Syndrome’, Setjen DPR Siapkan Pembekalan Bagi Calon Pensiunan

04-01-2024 / SEKRETARIAT JENDERAL
Sekretaris Jenderal DPR RI, Indra Iskandar dalam foto bersama usai acara pelepasan 6 pegawai purna bakti di lingkungan Setjen DPR RI pada Kamis (4/1/2024). Foto: Mentari/nr

 

PARLEMENTARIA, Jakarta - Sekretariat Jenderal DPR RI sedang mempersiapkan program pembekalan bagi para calon pegawai yang akan memasuki masa purnabakti agar nantinya beradaptasi dengan baik menghadapi peralihan aktivitas. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal DPR RI, Indra Iskandar usai melepas 6 pegawai purna bakti di lingkungan Setjen DPR RI pada Kamis (4/1/2024).

 

“Kami sedang mempersiapkan kerjasama dengan Mandiri Taspen untuk membantu perencanaan masa pensiun, satu diantaranya mungkin program wirausaha. Dalam waktu dekat ini, akan segera kita tuntaskan pembahasan pembekalan persiapan usaha untuk teman-teman yang akan memasuki masa purnabakti,” ujar Indra. 

 

Melalui kerjasama itu, Indra berharap satu atau dua tahun sebelum memasuki masa pensiun, para calon purnabakti memiliki bekal untuk proyeksi kegiatan atau usaha yang akan dilakukan guna mengisi waktu dimasa pensiun. Hal itu Ia lakukan karena Ia memahami kekhawatiran para karyawan yang akan memasuki masa pesiun, tidak sekadar dari sisi ekonomi, namun  juga perubahan pola aktivitas di lingkungan Setjen DPR RI. 

 

“Dari kesibukan di DPR yang begitu tinggi, dalam tekanan yang begitu tinggi waktu kerja, nanti kalau tidak punya kegiatan atau tambahan usaha memang akan kaget karena tiba-tiba di rumah. Mungkin seminggu-dua minggu atau sebulan belum terlalu terasa, tapi kalau sudah berbulan-bulan kalau tidak punya persiapan yang cukup mental dan kesiapan lainnya ini bisa muncul gangguan-gangguan penyakit. Itu yang kita hindari,” tuturnya.

 

Untuk itu, kembali Indra menegaskan bahwa kerjasama dengan Mandiri Taspen terkait hal ini tak sebatas soal tambahan penghasilan di masa pensiun tapi juga agar ada semangat lain yang bisa dilakukan semasa pensiun. 

 

Dilansir dari berbagai sumber, post power syndrom pada pegawai purnabakti dikenal juga dengan Sindrom Adaptasi Pasca Pensiun. Sindrom ini disinyalir muncul lantaran karena harus meninggalkan pekerjaan, teman-teman sejawat dan segala aktivitas lain yang dilakukan selama masih bekerja.

 

Umumnya individu yang mengalami Sindrom Adaptasi Pasca Pensiun cenderung mudah mengalami kecemasan yang bisa mengubah cara interaksi. Apabila hal ini terjadi berkelanjutan maka berpotensi berdampak pada keseimbangan emosional dan akhirnya akan menimbulkan berbagai keluhan fisik.

 

Dalam kesempatan yang sama, Indra juga menyampaikan bahwa Sekretariat Jenderal DPR RI juga tetap memberikan hak pelayanan kesehatan kepada para pegawai purnabakti. Pensiunan Setjen DPR RI tetap bisa datang ke bagian Pelayanan Kesehatan (Yankes) DPR RI untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan. (uc)

BERITA TERKAIT
Suprihartini: Media Sosial, Kanal Utama Bangun Persepsi Publik Jaga Citra DPR
13-08-2025 / SEKRETARIAT JENDERAL
PARLEMENTARIA, Jakarta – Dalam mendukung dan mewujudkannya komunikasi terintegrasi dengan satu narasi Sekretariat Jenderal DPR RI , Biro Pemberitaan Parlemen...
CPNS Setjen DPR RI Harus Jadi Agitator Informasi Publik Kinerja Dewan
13-08-2025 / SEKRETARIAT JENDERAL
PARLEMENTARIA, Jakarta –Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar menilai peningkatan keterampilan digital para pegawai, khususnya CPNS, menjadi penting, sehingga...
“Satu Narasi, Multi-Kanal” Platform Komunikasi Politik DPR Sampaikan Kinerja ke Publik
13-08-2025 / SEKRETARIAT JENDERAL
PARLEMENTARIA, Jakarta - Sekretaris Jendral DPR RI, Indra Iskandar, mendorong pentingnya penerapan strategi “Satu Narasi, Multi Kanal” dalam komunikasi politik...
Sekjen DPR RI Sambut Baik Rencana Kedatangan Ketua Majelis Nasional Vietnam
13-08-2025 / SEKRETARIAT JENDERAL
PARLEMENTARIA, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI, Indra Iskandar menyambut baik rencana kedatangan Ketua Majelis Nasional Vietnam, Mr. Tran...